Empirisme atau Empirisisme?

Posted: Juni 9, 2010 in Bahasa Indonesia

Kali ini saya benar-benar kelimpungan. Ada satu pertanyaan mendesak:

Istilah yang betul untuk menyebut paham bahwa pengetahuan manusia terutama diperoleh dari pengalaman (saja) itu Empirisme atau Empirisisme, sih?

Pasalnya, kata Empirisisme tersua beberapa kali,
bahkan terpampang besar-besar pada buku The Story of Philosophy karya Bryan Magee yang diterjemahkan ke bhs. Indo oleh Penerbit Kanisius.
(lihat saya pratinjaunya di Google Books, klik di sini)

Selama kuliah, yang saya kenal adalah term Empirisme. Term itu jamak ditemukan dalam diktat-diktat kuliah atau buku-buku karangan Dr. Simon Lili Tjahjadi, Prof. Franz Magnis-Suseno, Dr. Budi Hardiman, dll.
Adapun saya menduga term Empirisisme diterjemahkan begitu saja dari bahasa inggrisnya, Empiricism.

Semoga perbedaan kecil “-is” ini tidak diterima begitu saja, taken for granted, oleh semua kita. Bukankah itu salah satu spirit berfilsafat?

NB: dari pencarian dengan Google Indonesia (yg halaman websitenya berbahasa Indo)
20 Januari 2010 pkl 10:56 am (GMT+7)
1. kata Empirisme dijumpai di 4.520 halaman situs
2. kata Empirisisme dijumpai di 1.410 halaman situs (dengan

Lalu, mana yang berterima?

Saya lantas mengajukan pertanyaan ini pada kawan-kawan di Facebook.
Ada 2 pendapat mereka yang saya kutip sebagai berikut:

Okta:
saya setuju empirisme…..
1. berdasarkan tradisi…. dari dosen dan dari berbagai sumber buku dan diktat yang saya baca, empirisme lebih umum digunakan untuk menyatakan pengetahuan manusia yang diperoleh dari pengalaman (empeiria, bhs Yunaninya)
2. dari telaah bahasa Indonesia … KBBI menuliskan demikian:
em·pi·ris·me /émpirisme/ n 1 aliran ilmu pengetahuan dan filsafat berdasarkan metode empiris; 2 teori yg mengatakan bahwa semua pengetahuan didapat dng pengalaman; sedangkan empirisisme tidak saya temukan dalam kamus besar bahasa Indonesia.
Dugaan kamu bisa jadi benar … si penulis begitu saja menerjemahkan dalam bahasa Inggris.
Tapi buku tersebut termasuk buku yg menarik untuk dibuka dan dibaca oleh awam. Sebuah blunder besar bila penggunaan istilah salah ditangkap oleh awam.
Lepas dari itu saya sendiri lebih setuju menggunakan empirisme.

Andi:
Pinggirkan sejenak KBBI (yg mungkin tdk niscaya tepat).
Ini sedikit problematisasi :

social – ism = socialism…
liberal – ism = liberalism
rational – ism = rationalism
empiric – ism = empiricism, dll
(polanya: KATA DASAR + ISM)

Kita menerjemahkan kata2 tsb dr bhs Inggris bkn dr bhs Yunani atau Latin, maka kalau hendak KONSISTEN:
sosial – isme = sosialisme
liberal – isme = liberalisme
rasional – isme = rasionalisme
empiris – isme = EMPIRISISME
(Jadi BUKAN empirisme = empir – isme… (empir aja gw jatuh..eh itu hampir ya….hehehe)

Bagaimana ini dipertanggungjawabkan?
Ada 2 kemungkinan (ini mungkin lho..mungkin ya…)
1. Mungkin karena terdapat dua IS (empirIS) dan (ISme) maka salah satunya dihilangkan.. Apa alasannya, mungkin biar tidak terjadi pengulangan yg tdk perlu..sama kasusnya seperti ekologi – isme = ekologisme (ada dua I: ekologI dan Isme) maka yg satu dihilangkan.
2. Mungkin yg sdh lazim digunakan (empirisme) kemudian dianggap benar dgn sendirinya? Pdahal yg lazim blm tentu benar, ya ga?
salam..

Saya:
Jadi? makin bingung juga dehh…

Penulis :
Hireka Erick

Komentar
  1. Ivan Lanin berkata:

    narcissism yang “is”-nya juga dua dipadankan KBBI dengan narsisisme. Jadi, seharusnya empirisisme yang lebih sesuai dengan pola. Terima kasih sudah menyentil masalah ini 🙂

  2. ipool berkata:

    Baru tahu kalau yang benar adalah “narsisisme”. Jadi “anarkis” yang benar adalah “anarkisisme”? “Sosialis” jadi “sosialisisme”., “pragmatis” jadi “pragmatisisme” (maksa). 😀

  3. ipool berkata:

    Eh, salah ya. “Sosial” jadi “sosialisme”. Hehehe…

Tinggalkan komentar